Bagaimana jadinya Indonesia di masa depan jika 1/3 penduduknya mengalami masalah kecerdasan dan kesehatan?
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertamanya. Stunting atau kerdil adalah masalah serius dalam pembangunan SDM Indonesia. Stunting mengancam masa depan anak Indonesia dan mengakibatkan kerugian besar dari segi ekonomi.
Pada tahun 2021 trend prevalensi stunting mengalami penurunan dari 27,7% (2019) menjadi 24,4%, dimana ditargetkan angka stunting di 14% pada 2024.
Pemerintah daerah serta mitra kerja terus meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.
Pemerintah berkomitmen memprioritaskan pelayanan gizi kepada kelompok balita, ibu hamil dan ibu yang menyusui.
Tahukah anda jika 3 anak dari setiap 10 anak Indonesia mengalami malnutrisi ?
Dampak malnutrisi atau kekurangan gizi mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak.
- Anak menjadi apatis (tidak perduli sekitar) dan kurang gerak, kekurangan energi.
- Gangguan memori, kemampuan belajar, dan konsentrasi
- Kemampuan akademik rendah, mengalami kecemasan, dan depresi
- Resiko lebih tinggi menderita penyakit kronis saat dewasa
Ayoma peduli terhadap anak-anak Indonesia yang mengalami stunting dan kekurangan gizi serta bekerjasama dengan organisasi nirlaba/ UKM lokal untuk bisa menyalurkan tas Ayoma yang berisikan cemilan sehat serta bergizi.
Mari kita turut berupaya bersama sama untuk mencegah malnutrisi dan stunting. Ayoma memberikan edukasi dan tips kepada ibu-ibu tentang bagaimana cara mengelola makanan yang sehat dan bergizi melalui sosial media platform www.Ayo-ma.com
Generasi masa depan Indonesia bisa menjadi generasi yang unggul, berdaya saing dan berkualitas. Mari Ibu, kita terus berjuang dan berkarya bersama untuk kesehatan tumbuh kembang yg optimal dari buah hati kesayangan kita..
Sumber : SSGI 2021
BKKBN
Cegahstunting.id
No comments yet.