Menjadi ibu dari tiga anak yang kini sudah beranjak remaja dan dewasa adalah perjalanan yang penuh cerita, tantangan, dan pembelajaran. Masing-masing anak punya karakter yang unik, dan dari mereka saya belajar banyak hal, mulai dari pentingnya makan sehat dengan gizi seimbang, menjaga emosi, hingga soal kedisiplinan dan tanggung jawab di dalam rumah.
Dari saat mereka kecil, saya selalu berusaha menjaga pola makan mereka. Saya pastikan meja makan di rumah selalu terisi makanan sehat dengan gizi seimbang seperti buah pisang, pepaya, jeruk dan apel, juga sayur-mayur seperti bayam, kangkung dan sawi putih. Tak ketinggalan berbagai macam protein dari ikan, ayam dan daging sapi juga telur. Saya pun sering memberitahu mereka manfaat dari makanan-makanan ini, supaya mereka paham mengapa pola makan itu penting.
Dalam hal emosi, saya akui saya pernah terpancing.. apalagi saat mereka bersikap seenaknya atau malas membantu pekerjaan rumah. Tapi saya belajar, bahwa marah bukanlah cara terbaik untuk mendidik. Sekarang saya lebih memilih untuk menegur dengan halus, lalu mengajak mereka bicara baik-baik. Saya juga membiasakan mereka ikut ibadah Minggu dan mendengarkan isi khotbah, karena saya percaya kesehatan mental juga tumbuh lewat nilai-nilai rohani. Dan setelah ibadah, seringkali saat makan bersama kami membahas hikmah apa yang kita dapat dari khotbah yang baru saja didengar.
Mengenai kedisiplinan, tiap anak saya punya caranya sendiri untuk berkembang. Anak perempuan saya yang pertama sangat rajin dan pintar, sehingga diusia 22 tahun sudah lulus S2. Anak kedua saya, laki-laki yang hobinya olah raga dan sigap membantu kalau saya kelelahan. Sedangkan si bungsu, yang juga laki-laki, punya kedekatan emosional yang dalam dengan saya.. ia sering menemani saya bercerita dan menjadi tempat saya berbagi rasa. Tentu ada kalanya mereka malas atau acuh, dan saya pun pernah menegur dengan nada tinggi. Tapi seiring waktu, saya belajar untuk juga mengoreksi diri.. bahwa cara menyampaikan pesan seringkali lebih penting daripada mengumbar emosi.
Perjalanan ini membuat saya sadar, bahwa menjadi ibu bukan soal menjadi sempurna. Tapi soal terus hadir, terus belajar, dan tumbuh bersama anak-anak yang kita cintai.
Semoga pengalaman mama Fifi ini bisa menjadi inspirasi bagi para sobat Ayoma yaa.. Salam sehat dan tetap semangat!!!
No comments yet.