Masuk

Daftar

Sebuah password akan dikirimkan ke email anda.

Melawan GERD dengan Makanan Berfermentasi

Melawan GERD dengan Makanan Berfermentasi

Saya suka sekali makanan berfermentasi, walaupun saya punya sejarah GERD. Kebanyakan orang berkomentar seperti ini kalau mendengar saya mengatakan hal tersebut, “GERD kamu tidak kambuh kalau makan asam-asam begitu?”

Justru saya merasa makanan berfermentasilah yang membantu menjaga agar GERD saya tidak kambuh. Tentu saja, yang saya maksud bukanlah minum yoghurt ketika perut melilit, tapi lebih ke memperbanyak makanan berfermentasi dalam menu keseharian saya. Lagipula, tidak semua makanan fermentasi asam lho. Berikut makanan berfermentasi favorit saya:

Tempe

Iya.. tempe adalah makanan berfermentasi khas dari Indonesia. Pada umumnya, tempe dibuat dengan kedelai yang diberi ragi hingga menyatu menjadi padat. Sekarang, tempeh sudah menjadi protein nabati favorit dan dibuat dengan berbagai jenis kacang lainnya.

Resep Steak Tempe

Kecap

Kecap dibawa dari negeri Cina ke Indonesia di abad 16. Sayangnya, kecap yang aslinya memiliki rasa asin ini kurang populer di kalangan masyarakat Indonesia pada saat itu. Sehingga dibuatlah kecap manis yang merupakan hasil fermentasi kedelai, garam, air dan gula aren. Beberapa produsen lokal menambahkan rempah-rempah seperti kayu manis dan bunga lawang agar kecap menjadi makin wangi dan menggugah selera.

Terasi

Terasi merupakan bumbu masakan khas Asia Tenggara dan Cina Selatan. Terasi dibuat dengan cara merebus udang rebon segar, lalu ditumbuk dan diberi garam sebelum dijemur untuk dikeringkan. Selain mengandung probiotik, proses fermentasi membuat terasi memiliki rasa dan aroma yang unik dan sangat tajam. Cukup sedikit saja, mampu membuat masakan sederhana menjadi luar biasa.

Tauco

Kelihatanya kedelai memang cocok untuk difermentasikan ya. Tauco juga terbuat dari kedelai yang difermentasikan. Berbeda dengan kecap manis, tauco menggunakan kedelai putih/kuning. Teksturnya pun tidak cair, melainkan berupa pasta karena terbuat dari kedelai giling.

Ini hanyalah sebagian kecil dari berbagai makanan berfermentasi yang ada di Indonesia. Masih ada tape, gohu, bakasang, oncom dan lain sebagainya.

Meskipun penelitian mengenai pengaruh probiotik terhadap penderita GERD masih sangat minim, saya sepakat dengan dr. Tirtawati Wijaya SE dalam di Alodokter.com yang mengungkapkan bahwa bakteri-bakteri baik yang terkandung dalam makanan berfermentasi ini membantu saya mencerna makanan dengan lebih efisien. Lambung saya bekerja lebih ringan, makanan bisa dicerna lebih cepat dan GERD saya hampir tidak pernah kambuh.

Ketika GERD sedang kambuh, tentu saja kita membutuhkan dokter dan obat-obatan supaya sembuh. Namun sebaiknya, kita proaktif dalam menjaga kesehatan diri sendiri. Menjaga agar pencernaan kita tetap sehat dengan makanan yang berfermentasi/mengandung probiotik adalah salah satu caranya.

Makanan berfermentasi baik bagi kita semua, bukan hanya penderita GERD. Sobat Ayo-ma bisa menemukan berbagai resep makanan berfermentasi di website www.ayo-ma.com.

Yuk, sama-sama kita menjaga kesehatan pencernaan kita.

, , , , ,

No comments yet.

Tinggalkan Balasan