Pernahkah Anda dinasehati agar jangan bermental tempe? Atau mendengar orang menyebut barang dengan kualitas yang buruk sebagai barang kelas tempe? Saya tidak tahu, apa salah tempe sehingga konotasinya begitu negatif. Yang pasti, pemikiran tersebut sempat membuat saya enggan makan tempe. Saya tidak mau tumbuh menjadi orang bermental tempe atau mudah menyerah. Saya makan daging saja
Setelah dewasa, saya belajar bahwa tempe ternyata berperan besar dalam menyelamatkan bangsa Indonesia dari permasalahan gizi buruk di masa – masa penjajahan Belanda, Jepang hingga paska perang dunia kedua. Tempe yang murah namun padat gizi menjadi pilihan terbaik bagi bangsa kita yang pada masa itu belum makmur.
Bagaimana dengan masa kini, kan Bangsa Indonesia sudah jauh lebih baik perekonomiannya? Saat ini kita bahkan bisa memilih untuk makan daging wagyu dan ayam probiotik yang lebih mahal dan kualitasnya pasti lebih baik. Benarkah demikian? Mari kita sama – sama bandingkan tempe dengan beberapa sumber protein yang ada.
Sama – sama terbuat dari kedelai, tempe dan tahu sebenarnya memiliki kandungan gizi yang sama. Namun, enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe membuat nutrisinya lebih mudah diserap oleh tubuh. Beberapa jenis tempe yang masih dibuat secara tradional bahkan memiliki kandungan vit B12 yang tidak didapatkan dari sumber protein nabati lainnya. Vit B12 ini berperan besar dalam pembentukan sel darah merah.
Kandungan protein tempe memang tidak sebesar kandungan protein dalam daging sapi atau ayam,tapi tempe juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan kedua protein tersebut:
o Tempe mengandung kalsium yang penting bagi kesehatan tulang,
o Tempe mengandung zat besi yang berperan penting menjaga kesehatan otak, mencegah anemia, dan menjaga imun tubuh
o Tempe mengandung magnesium yang sangat diperlukan untuk banyak hal dalam tubuh seperti membantu mengubah makanan menjadi tenaga, membantu pembentukan protein, bahkan memperbaiki gen kita (DNA dan RNA).
o Tempe memiliki kandungan lemak jenuh lebih sedikit dibandingkan dengan daging sapi atau ayam.
Artinya, tempe sebetulnya sangat baik untuk dikonsumsi. Bahkan tempe ideal bagi wanita yang seringkali kekurangan zat besi dan kalsium. Kadar lemak jenuh dan kolesterol yang rendah, juga membuat tempe jadi sumber protein baik bagi orang – orang yang membutuhkan pola makan rendah kolesterol, atau bahkan sekedar ingin lebih sehat dan menurunkan berat badan.
Saat ini, tempe sudah menjadi primadona dunia. Banyak bangsa yang datang dan belajar membuat tempe dari bangsa kita karena mereka menyadari kebaikan dan manfaat tempe.
Jangan sampai kita menjadi bangsa yang meremehkan warisan budaya kita sendiri.
Tempe lahir menjawab tantangan jaman, hadir menyelamatkan nenek moyang kita dari kekurangan gizi. Biarlah terus dilestarikan, bahkan dikembangkan dalam menu kita sehari – hari. Yuk, makan tempe.
Sumber:
Artikel magnesium Healthline
Artikel Prof. DR. Ir. Made Astawan, MS. Dosen Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, IPB
Artikel zat besi Alodok
Artikel tempe sumbangan jawa untuk dunia
No comments yet.